
Semarang, 20 Desember 2025 – Dalam Seminar Nasional bertajuk Penguatan Tata Kelola Kelembagaan Pengawasan Pemilu yang digelar oleh Bawaslu RI bersama PC AIPI Semarang di Novotel Semarang, Dr. Ali Martin, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wahid Hasyim, menekankan pentingnya revitalisasi kelembagaan Bawaslu agar mampu menjadi penjaga demokrasi yang efektif.
Menurut Ali Martin, pemilu di Indonesia merupakan pilar utama demokrasi yang membutuhkan pengawasan ketat agar berjalan transparan, adil, dan bebas dari kecurangan. Namun, ia menyoroti bahwa regulasi yang ada belum sepenuhnya memberikan ruang memadai bagi Bawaslu untuk menjalankan tugasnya secara optimal. “Bawaslu harus menjadi lembaga negara yang independen, permanen, kuat, dan memiliki kewenangan penuh untuk mengawal integritas pemilu,” ujarnya dalam paparannya.
Ali Martin menguraikan sejumlah aspek ideal yang harus dimiliki Bawaslu, antara lain:
- Kelembagaan dan Status Hukum: Bawaslu harus bersifat permanen di tingkat pusat dan provinsi, bukan sekadar ad hoc, serta memiliki dasar hukum yang kuat.
- Independensi dan Profesionalisme: Anggota Bawaslu harus figur independen yang diseleksi secara profesional, bebas dari pengaruh politik.
- Kewenangan dan Fungsi Optimal: Mengawasi seluruh tahapan pemilu, menerima laporan, menindak pelanggaran, dan menyelesaikan sengketa proses pemilu.
Selain itu, ia menyoroti kelemahan yang masih dihadapi Bawaslu, seperti batas waktu penanganan pelanggaran yang terlalu singkat, kewenangan yang terfragmentasi akibat sistem peradilan pemilu yang melibatkan banyak lembaga, serta ketiadaan sanksi tegas yang menimbulkan minimnya efek jera bagi pelanggar. “Tanpa penguatan regulasi dan kewenangan, Bawaslu akan kesulitan mengawal demokrasi secara efektif,” tegasnya.
Seminar ini diharapkan menjadi momentum untuk mendorong reformasi regulasi dan tata kelola pengawasan pemilu, sehingga Bawaslu dapat menjalankan perannya sebagai mediator, penegak hukum, dan pengawas yang profesional demi terciptanya pemilu yang jujur, adil, dan berintegritas.